TUGAS ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR
Disusun Oleh :
1. Erni
Setyaningsih
2. S. Ayu Syafitri
3. Rizky Kurniawan
4. Agil Trihatmoko
SEKOLAH
TINGGI ILMU AGAMA ALMA ATA
YOGYAKARTA
2013
A.
MAKNA
KERAGAMAN
Keragaman berasal dari kata ragam
yang menurut KBBI artinya tingkah laku, macam, jenis, musik, langgam, warna ,
corak, ragi, laras (tata bahasa). Sehingga keragaman berarti perihal
beragam-ragam, berjenis-jenis, perihal ragam, hal jenis.
Keragaman yang dimaksud disini
adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam
berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi,
adat kesopan, serta situasi ekonomi.
B.
MAKNA
KESETAREAN
Kesetaraan disebut juga dengan
kesederajatan. Kesederajatan berasal dari
kata sederajat yang menurut KBBI artinya sama tingkatan (Pangkat,
kedudukan). Dengan demikian konteks kesederajatan disini adalah suatu kondisi
dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu
kedudukan yang sama dan satu tingkat hierarki.
C.
UNSUR-UNSUR
KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1. Suku
Bangsa Dan Ras
Suku
bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat
beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pegelompokan besar
manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut , warna
kulit , ukuran –ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
Di
indonesia ,terutama bagian barat mulai dari sulawesi adalah termasuk ras
mongoloid melayu muda (deutero malayan mongoloid ) . kecuali batak dan
toraja yang termasuk mongoloid melayu tua (proto melayan mongoloid ) sebelah timur indonesia termasuk ras
Austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan kelompok terbesar yang tidak
termasuk kelompok pribumi adalah golongan China yang termasuk Astratic
Mongoloid.
2. Agama
dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia, ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi
dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra.
Namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia
sehari-hari (Harun Nasution: 10)
Agama sebagai bentuk
keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Hal ini pula yang
barangkali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang
agama. Namun apa pun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya
memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitif maupun
agama monoteisme. Menurut Robert H. Thoule (Psikologi Agama: 14) Masalah agama tak akan
mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain
adalah:
a. Berfungsi edukatif:
ajaran agama secara yuridir berfungsi menyuruh dan melarang
b. Berfungsi penyelamat
c. Berfungsi sebagai
perdamaian
d.Berfungsi
sebagai social control
e.Berfungsi
sebagai pemupuk rasa solidaritas
f.
Berfungsi transformatif
g.
Berfungsi kreatif
h.
Berfungsi Sublimatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur penting dalam
keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui
Indonesia.
3. Ideologi
dan Politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang
berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupaan
kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideologi membantu
untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mancakup
baik konflik antara individu-individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan,
yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang
dilakukan. Politik juga bermakna usaha untuk menegakkan ketertiban sosial.
Keragaman masyarakat Indonesia dalam politik dapat dilihat dari
banyaknya partai sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya indonesia
hanya mengakui suatu ideologi, yaitu pancasila yang benar-benar mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia.
4. Tata
Krama
Tata Krama yang
dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti “adat sopan santun, basa-basi” pada
dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan
cakap sesuai kaidah norma tertentu.
Indonesia memiliki beragam
suku budaya dimana setiap suku bangsa memiliki adat sendiri meskipun karena
adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun temurun dan
berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan masyarakat yang ada
dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan yang relatif
sama.
5. Kesenjangan
Ekonomi
Bagi sebagian negara
berkembang, perekonomian menjadi salah satu yang terus ditingkatkan. Namun
umumnya, masyarakat kita berada digolongan tingkat ekonomi menengah kebawah.
Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat
dihindari lagi.
6. Kesenjangan
Sosial
Masyarakat indonesia
merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata
sosial yang hirerarkis. Hali ini, dapat terlihat dan dirasakan dengan jelas
dengan adanya peggolongan orang berdasarkan kasta.
Hal ini yang dapat
menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat menyakitkan, namun juga
membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak hanya itu bahkan bisa menjadi
sebuah pemicu perang antar-etnis atau suku.
D.
PENGARUH
KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN
GLOBAL
Berdirinya negara indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat
yang demikian majemuk, baik secara etnis, geografis, kultural, maupun
religius. Kita tidak dapat mengingkari
sifat pluralistik bangsa kita. sehingga kita perlu memberi tempat bai
berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama dianut oleh warga
negara indonesia. Masalah suku bangsa dan, kesatuan-kesatuan nasional di
indonesia telah menunjukan kepada kita bahwa negara yang multietnik memerlukan
suatu kebudayaan nasional untuk menginfestasikan peranan identitas nasional dan
solidaritas nasional diantara warganya. Gagasan tentang kebudayaan nasional
indonesia yang menyangkut kesadaran dan identitas sebagai suatu bangsa telah
dirancang saat bangsa kita belum merdeka.
Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung
nilai harmoni. Perbedaan yang berwujud baik secara fisik ataupun mental,
sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah
potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi.
Dikehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama,
bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarisi
perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling
melengkapi. Bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (fleksibel) dalam kehidupan
sehari-hari. Tetapi sering kali yang terjadi malah sebaliknya. Perbedaan-perbedaan
tersebut menciptakan ketegangan hubungan antar anggota masyarakat.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Seperti :
a.
Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia
dengan dunia lingkungannya. Disharmonisasi dibawa oleh virus paradoks yang ada
dalam globalisasi. Paket globalisasi begitu memikat masyarakat dunia dengan
tawarannya akan keseragaman global untuk maju bersama dalam komunikasi gaya
hidup manusia yang bebas dan harmonis dalam tatanan dunia, dengan
mengenyampingkan keunikan dan keberagaman manusia sebagai pelaku uatamanya.
b.
Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akam
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang
tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
c.
Eksklusivisme Rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya bahwa
secara kodrat ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan
oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
1. Semangat religius
2. Semangat
nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat
beragama
6. Membangun suatu pola
komunikasi
Keterbukaan , kedewasaan sikap,
pemikiran global yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam
mengurangi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya
sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. Menyatu dalam keragaman, dan beragam
dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatnkan. Segala keanegaragaman
dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik ersama. Sikap inilah yang perlu
dikembangkan dalam pola pikir masyarakat untuk menuju Indonesia Raya merdeka.
E. Manusia beradab dalam keragaman
Hubungan
kebudayaan denagan peradapan sangat erat. peradaban adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah,
dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebuyaan masyarkat yang bersangkutan, misalnya,
adab, sopan santun, budi perkerti ,budi bahasa,seni dan sebagaianya.masyarakat
sebagai komunitas yang beragam penuh perbedaan pandangan bahkan kepentingan,tuhan
menciptakan dalam keragamanya.dalam realita hidup dalam keragaman telah meluas
dalam wujud perbedaan status,kondisi ekonomi,,relasi,soial,dan sampai cita-cita
perorangan maupun kelompok, tanpa di landasi sikap arif dalam memandang
perbedaan akan menuaikan konsentrasi panjang berupa konflik dan bahkan kekerasan di tengah-tengah kita
.sebagaimana konsepsi dari SN Kartikasari adalah hubungan antara dua pihak atau
lebih yang memiliki atau yang merasa
memiliki sasaran yang tidak sejalan , pihak yang terlibat di dalam nya bisa
perorangan ataupun perkelompok,yang pasti memiliki ke pentingan dan sasaran
yang hendak di tuju. Dalam hal ini terdapat teori yang mennujukan penyebab
konfik di tengah masyarakat yakni :
1.teori hubungan masyarakat ,memilliki pandangan
konfik di tengah-tengah masyarakat di sebabkanpolarisasi yang terus terjadi
ketidak percayaan dan permusuhan dai antara kelompok yang berbeda ,perbedaan
bisa dilatar belakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.
2.teori identitas yang melihat konfik yang
mengeras di masyarakat tidak lain di sebabkan identitas yang teracam sering
berakar hilanganya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselaikan.
3.teori kesalah pahaman antar
budaya,disebabkan ketidakcocokan,dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya
yang berbeda.
4.teori tarnsformasi yang menfokuskan pada
penyebabnya tejadnyai kofik adalah ketidak
ketidaksetaraan,dan ketidak adilan yang muncul sebagai masalah sosial
budaya dan ekonomi.
Sebab itu manusia yang beradab harus bersikap
terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada ,menjunjung
tinggi nilai kesopanan,dan menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa,alat
pengikat persatuan seluruh masyarakat kebudayaan yang beranka ragam.
F. Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial Budaya.
Pada
bab sebelumnya sudah di jelaskan tentang-tentang fakyor terjadinya perubahan
sosial-budaya ini,pada uraian berikut ini akan di jelaskan
kembali,Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial ada dua macam:berasal dari luar
masyarakat dan dari dalam masyarakat itu sendiri.
§ Faktor yang Berasal dari Luar Masyarakat
1.
Akulturasi atau acultural contact berarti suatu kebudayaan tentu
yang di hadapkan dengan unsur-unsur kbudayaan asing melebur atau menyatu ke
dalam budaya itu sendiri,tetapi tidak menyebabka hilangnya kepribadian.
2.
Penetrasi, ialah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing
secara paksa sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi itu
di sebut penetration violent,
Minsalnya bangsa Sepanyol dan Protugis datang
ke Amerika latin sehingga kebudayaan Maya dan Inka menjadi musna.
3.
Diflusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudan perang yaan dari
satu tempat ke tempat lain sedikit demi sedikit hal ini berkaitan dengan
terjadinya perpindahan.
4.
Invasi ,yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke
budayaan setempat denngan perang
(penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain penaklukan itu pada umumnya di
lanjutkan dengan penjajahan selama penjajahan itu terjadi pemakasaan masuknya
unsur-unsur asinh kedalam kebudayaan bangsa-bangsa yang terjajah
5.
Asimilasi kebalikan dari penetrasi.,asimilasi adalah
proses penyesuainyanseseorang ataupun kelompok asing terhadap budaya setempat.
6.
Hibridisasi ,adalah perubahan kebudayaan yang di sebabkan
percampura perkawinan antara orang asing dengan orang setempat,Hibridasasi
umumnya bersifat individu ,walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat
perkawinan campuran meluas sehingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya ,dan
mengakibatkan munculnya kebudayaan baru.yaitu setengah kebudayaan asing dan
setengah ke budayaan setempat.
7.
Milenarisasi. Merupakan salah satu bentuk gerakan
kebangkitan,yang berusahan mengangkat golongan masyarakat yang tertindas telah
lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi
subkultural yang baru.
§ Perubahan yang Terjadi Karena Pengaruh dari dalam
1.Sistem
pendidikan yang maju
·
Inovia adalah
pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari
kebudayaan
·
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru ,baik
berupa alat walaupun ide baru yang di ciptakan oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu masyarak
·
Namun ,ada pula pendapat lain menyatakan bahwa discovery
adalah penemuan sesuatu yang sebelumnya telah ada
·
Investasion adalah pendapat atau perolehan hal – hal baru
yang di lakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error
·
Enkulturasi atau pembudayaan adalah suatu proses manusia
mempelajari menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan sistem norma
(meliputi norma susila ,adat,hukum, dan agama) yang hidup dalam masyarakat
2.Menghargai hasil karya orang lain .
3.Adanya keterbukaan di dalam masyarakat
4.Adanya toleransi terhadap perbuatan – perbuatan
menyimpang (deviation) .
5. Penduduk yang heterogen.
DAFTAR
PUSTAKA
Setiadi,
Elly, 2006. Ilmu Dasar Dan Budaya Dasar.
Jakarta: Kencana
Widagdo, Joko, dkk.
1999. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar